.avatar-image-container img { background: url(http://lh3.ggpht.com/_sjkDLNBkESU/S2UosFIpJyI/AAAAAAAAAZY/mmOU-XKKuuQ/s800/emo.png) no-repeat; width: 35px; height: 35px; }

Senin, 13 Oktober 2014

FANFICTION "Spell a Human" Chapter 1

Spell a Human

By Octa Cadisdict 




Genre:
Supranatural-fantasy-romance-school-life-family-mature-drama

 Cast:

*Oh Sehun & Xiao Luhan
*Kim Jong Dae (Chen) & Kim Min Seok (Xiumin)

*Wu Yi Fan (Kris) & No Minwoo
*Do Kyung Soo & Kim Jong In (Kai)

*Kim Joon Myoen (Suho) & Zhang Yixing (Lay)
*Byun Baek Hyun & Park Chan Yeol

*Shim Hyun Seong & Lee Jeong Min


Rated: T++


Summary:
“Banyak orang bilang bahwa vampire itu adalah makhluk yang sempurna dari segi fisik luar maupun dalamnya. Seorang manusia terkesan dengan hal itu sudah biasa. Namun, bagaimana jika sebaliknya?”

A/N:
“Maaf Tao disini tidak saya ikut sertakan. Jujur saja saya agak kurang setuju dengan couple TaoRis. Tao itu seme banget! Manly pula! Jadi couple-nya Kris saya ganti Minwoo nya Boyfriend  aja. Yang cakep sama yang unyu2 gitu >.<”




Chapter 1

Sebuah mobil sport berwarna putih berhenti di tempat parkir sebuah sekolah bernama SM High School ini. Diikuti lagi dengan mobil yang serupa tapi dengan warna merah yang agak mencolok terparkir di sebelahnya. Seseorang keluar dari bangku kemudi mobil yang berwarna putih tersebut lalu menatap ke sekelilingnya.
                                                                                       
Merasakan angin kencang yang menerpa pori-pori kulitnya. Perlahan ia membuka kacamata hitam yang dikenakannya tadi. Sinar matahari menyilaukannya pagi hari ini. Ia merasa sedikit tidak nyaman dengan hal itu.

“Apa kau tak ingin keluar, chagi?” ia berguman pelan pada sosok yang masih di dalam mobil yang duduk di samping bangku kemudi.

Tak lama orang itu keluar. Wajah kedua orang itu Nampak sama tenangnya. Kulit mereka nampak bersinar di bawah sinar matahari yang sangat mencekap ini. Seseorang yang baru saja keluar dalam mobil tersebut tersenyum lembut hingga menampakkan sebuah dimple asli di pipi kirinya.

“Suho-ah, aku tak yakin akan mengikuti pelajaran olahraga pagi ini” ucap lelaki manis tersebut sambil memerhatikan langit biru tanpa awan di pagi hari ini.

“Aku akan menemanimu di perpustakaan kalau begitu, Lay”

Kedua orang itu berjalan berdampingan meninggalkan tempat parker sekolah ini. Sementara di dalam mobil yang satunya..,

“Baek, kau tak turun?” seorang laki-laki jakung yang duduk di bangku kemudi itu bertanya pada lelaki mungil di sampingnya yang sibuk memainkan game di PSP jenis GO tanpa tau situasi dan dimana ia berada.

“Ayolah, Kris. Ini masih pagi. Ah! Aku akan menang!” serunya girang pada orang bernama Kris tersebut.

Anak penggila game bernama Baekhyun itu tak henti-hentinya mengumpat ataupun berkata girang atas permainannya. Sementara Kris, ia melihat ke jok belakang dan mendapati salah satu adiknya lagi sedang tertidur pulas disana dengan seragam yang amat berantakan. Semua tidak ada yang beres.
“Huh.., anak itu!” umpatnya pada sosok yang masih tertidur di jok belakang mobil. Ia memerhatikan kembali Baekhyun yang selalu heboh dengan PSP nya tersebut.

“Ya! Baekhyun! Apa kau sadar kita suddah terlampat hamper kurang lebih setengah jam!! Kau tak ingat janji kita pada appa?” bentaknya kemudian.

Namun masih tak digubris oleh adik terkecilnya tersebut. Kris segera keluar dari mobil lalu berjalan cepat meninggalkan tempat parker. Baekhyun yang menyadari kakaknya sedang agak sensitive pagi ini segera mengikutinya. Tanpa lupa me-pause video game nya tersebut.

Orang yang terbaring bahkan tertidur di jok belakang mobil itu tidak goyah sedikitpun. Tidurnya sangat pulas melebihi orang yang sudah mati.

Bbbuuk! %&^*!&)&@*

            Namun tak lama ketenangan dalam alam sadarnya itu telah terusik. Laki-laki yang juga merupakan siswa sekolah ini terbangun karena suatu suara gaduh di sekitarnya. Ia mengerjap beberapa kali untuk menyadari dimana keberadaannya sekarang. Setelah sadar sempurna, ia segera bangun dan keluar dari mobil yang ditumpanginya ini.

            Ia melihat ke sebelah sisi mobilnya dan melihat beberapa siswa disana. Ternyata suara tadi adalah akibat dari seseorang yang dibenturkan dengan keras pada mobilnya. 3 orang siswa tengah mengepung seorang siswa yang bukan dari sekolah ini, karena seragam yang digunakannya berbeda.

            Nampak penengah 3 orang itu mencengkram kuat krah baju seseorang yang dikeroyoknya dan mengangkatnya tinggi. Orang yang baru saja keluar dari mobil tersebut nampak heran seberapa kuatnya siswa ‘penengah’ itu hingga dapat mengangkat tubuh orang dengan satu tangannya.

            Kemudian ‘penengah’ dari 3 siswa tersebut menghempaskan atau lebih tepatnya melempar tubuh yang dikeroyoknya ke aspal tempat parker sekolah ini. Benturan yang amat keras itu.., mungkin banyak bagian tubuh yang remuk dari siswa korban keroyokan tersebut.

            “Chanyeol-ya, ayo kita pergi!” ujar salah satu dari 3 siswa berandalan tersebut pada ‘penengahnya’ yang bernama Chanyeol tersebut.

            Ketiga orang itu mulai beranjak. Namun beberapa langkah mereka berhenti menyadari seseorang tengah memerhatikannya sedaritadi.

            “Kau..siapa kau?” Tanya siswa bernama Chanyeol itu pada orang yang baru saja keluar dari mobil merah tempatnya membenturkan siswa asing tadi.

            Chanyeol melirik tajam name tag pada seragam laki-laki itu. Wu? Sehun? Itulah yang ia dapati. Nampak asing baginya dengan nama tersebut. Tersirat dari raut wajahnya yang nampak bingung.

            “Wu Sehun? Wu? Jadi kau masih satu keluarga dengan ketua OSIS sialan itu? Oh, bagus. Kita punya saingan lagi, Yeol”

            “Hyunseong, bukankah ini akan tambah menarik?” ucap bodoh Chanyeol pada temannya yang bernama Hyunseong tersebut.

            “Ah sudahlah. Ayo kita ke kantin” ucap seorang lagi dari mereka.

            Ketiga orang itupun pergi meninggalkan Sehun yang menatap mereka datar. Ia bahkan tidak mengucap sepatah kata pun. Dan apa ini? Di hari pertama ia pindah di sekolah ini ia terlambat. Dan lebih parahnya, kedua saudaranya tadi meninggalkannya begitu saja.

            Sehun segera beranjak dari tempatnya berdiri. Niatnya untuk mencari ruang kepala sekolah yang bias meluruskan apa statusnya di sekolahan ini.

            Sebelum itu, ia melewati sebuah taman terletak depan bangunan sekolahnya serta sebelah kantin. Terdapat banyak siswa disana yang entah melakukan apa. Dan ternyata satu kelas siswa tersebut sedang ada pelajaran di luar kelas. Pastinya ini jam biologi. Mereka mengamati tanaman, air di kolam, bunga-bunga, dan bahkan organisme kecil di sekitar.

            Karena tertarik ia mendekat. Tanpa peduli ia ikut mengamati sebuah bunga kamboja merah pekat di sana. Itu terlihat menarik. Ia hendak memetik bunga tersebut namun suatu suara mengintrusinya untuk berhenti.
            “Ssstt! Diam di sana” ucap seorang salah satu siswa pengamat disana pada Sehun.

            Siswa tersebut mendekat ke arah Sehun. Bukan Sehun, namun tanaman bunga yang ada disana. Sehun dibuatnya bingung, apa yang siswa itu lakukan? Dan ternyata, ia mencoba menangkap seekor kupu-kupu besar berwarna merah muda yang hinggap di batang luna tumbuhan tersebut.

            “Ah! Dapat!” ungkap siswa itu senang.

            Setelah ia mendapat makhluk mungil tersebut, ia segera memasukkannya ke dalam toples kaca yang sudah diberinya jalur udara untuk makhluk itu bernafas. Lelaki mungil itu nampak terlihat sangat senang. Kemudian ia berjalan menghampiri temannya yang melakukan pengamatan.

            Sehun tak dapat mengalihkan pandangannya dari sosok tersebut. Manik matanya yang indah, dengan wajah yang sangat cerah, serta rambut coklat pirang yang dimilikinya. Semua nampak indah di mata Sehun.

            Lamunannya tersadar saat seseorang menepuk punggung belakangnya. Orang itu adalah guru biologi yang sedang mengajar sekarang ini.

            “Kau membolos dari kelasmu?” tuduh guru tersebut.

            “A-ani. Aku siswa baru di sini. Ngomong-ngomong dimana kantor kepala sekolahnyagh?”

            “Oh.. Sebelah kanan bangunan itu!” jelas guru tersebut sambil menunjuk-nunjuk sebuah ruangan dengan jarinya.

            “Khamsahamnida..” ujar Sehun seraya membungkukkan badannya lalu beranjak pergi.

            Ia masih terbayang-bayang dengan sosok tadi. Seperti malaikat saja, pikirnya. Di ruang kepala sekolah ia tak ditanggapi dengan baik orang-orang disana, Mengapa? Kelihatannya mereka sangatlah sibuk. Ia hanya ditunjukkan dimana letak kelasnya, yaitu kelas XB yang berada di lantai 2.

            Saat sampai di kelasnya, ia telah melihat Baekhyun yang sangat asyik memainkan PSP yang selalu dibawanya kemana-mana. Sehun menghampiri saudaranya tersebut dan duduk di sebelahnya. Nampak Baekhyun sangat tidak peduli dengan kedatangan Sehun tersebut.

            “Puas tak membangunkanku?” Tanya Sehun datar pada Baekhyun.

            “Hm” jawab Baekhyun singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari layar PSP.

            “Baek! GTA ver. Bleach akan dirilis!!” teriak salah seorang siswa di kelas ini yang duduk di bangku paling depan.

            Baekhyun yang mendengar itu segera menghentikan permainannya dan menghampiri anak itu yang ternyata sedaritadi sibuk dengan laptopnya untuk mencari informasi tentang game.

            “Cepat sekali ia mendapatkan teman” guman Sehun pelan.

            Mereka berdua adalah siswa baru disini. Dan baru hari ini mereka masuk sekolah. Dengan terlambat, dan tanpa perkenalan karena ada jam kosong. Sehun menduga, pasti siswa yang duduk di bangku depan itu adalah cheaters atau gamers sama seperti Baekhyun.

            Karena dengan cepat mereka bias akrab. Baekhyun nampak heboh melihat laptop milik temannya yang penuh dengan informasi seputar game.

            “Jeongminna, kau ada koneksi di rumah?” celetuk Baekhyun tiba-tiba dengan sumringah ceria.

            “Kau mencoba menghinaku? Tentu ada!” jawab siswa yang dipanggil Baekhyun dengan nama Jeongmin tadi.

            “Kalau begitu aku ke rumahmu pulang sekolah nanti!”

            “Ok tuan Wu. Kau akan lihat semua koleksiku di rumah”

.

*Spell a Human*

.

            Di ruang kesenian musik ini nampak 2 orang siswa tengah duduk bersampingan di sebuah sofa yang terdapat di ruang itu. Lay tengah memainkan gitar milik sekolahan dengan nada petik yang pelan. Suho merangkul pundak Lay dari samping dan menikmati permainan musik namjacingunya itu.

            Mereka mengurungkan niat untuk pergi ke perpustakaan sebagai tempat pelarian bolos jam pertama ini, yaitu olahraga. Di perpustakaan telah dipakai oleh kelas XI sebagai tempat pembelajaran salah satu mata pelajaran mereka.

            Tiba-tiba pintu ruang kesenian ini terbuka dan menampakkan Kris yang dengan langkah panjangnya mendekati mereka. Kris terdiam sejenak melihat dua sejoli itu nampak tenang dan penuh kasih. Kemudian ia mendudukkan dirinya di kursi kayu yang berada di dekat tempat Suho dan Lay duduk.

            “Kau tak masuk kelas, Kris?” tanya Lay setelah menghentikan permainannya.

           Kris diam dengan wajah suram sambil menatap tak suka pada pasangan kekasih di depannya itu. Lay mengerti, ini bukan pertama kalinya terjadi. Suho yang baru sadar segera mendekatkan wajahnya ke wajah Lay dan menciumm pipi berdimple itu sejenak.

            “Ayolah…apa kau masih tak bisa melepaskannya?” ujar Suho kepada Kris yang semakin bad mood dibuatnya.

            Kris masih terdiam, memang dasarya ia tidak banyak bicara. Lay melanjutkan kembali memainkan gitarnya. Sungguh, ini muak dengan keadaan seperti ini. Suho makin merapatkan tubuhnya pada namjacingunya itu. Tak memperdulikan Kris yang masih terdiam dan menatap mereka tak suka.

            Beberapa menit kemudian Kris bangkit lalu meninggalkan ruangan ini. Tanpa lupa dengan menutup keras atau lebih tepatnya membanting pintu ruang ini.

            “Mengapa ia tak bisa berubah?” guman Lay pelan lalu menatap Suho.

            “Karena dia masih mencintaimu. Dan karena juga kau sudah jadi milikku” jawab Suho dengan genitnya.

            “Kekanak-kanakan”

.

*Spell a Human*

.

            Bel istirahat berbunyi, waktu yang sangat dinanti-nantikan seluruh siswa. Sehun nampak bosan dan meletakkan kepalanya di meja kantin sambil melihat saudaranya Baekhyun dan teman barunya Jeongmin terus membicarakan apa itu yang namanya game.

            “Kau tau? Aku sudah mendapat Cheat Engine versi ke 5 yang baru terbit bulan lalu. Poin di Gerst Arct bisa diubah sampai 1 M!!” ujar Baekhyun menyombongkan diri pada Jeongmin.

            “Aku sudah punya. Kau bisa bermain Fire of World? Minggu lalu eomma membelikanku PS4. Siang nanti kau mau ikut bermain?” tanggap Jeongmin tak kalah.

            “Hm, itu mudah” jawab Baekhyun yakin. Lalu ia memandang Sehun yang ada di sebelahnya. “Ya! Kau seperti anjing tak makan 5 hari saja!”

            “Tak menarik. Tidak adakah yang menyukai ‘alam’ sepertiku?” Sehun mengaduk es kopi nya dengan malas.

            Baekhyun paham apa yang dimaksud. Ia mulai memakan kentang gorengnya bersama Jeongmin. Keduanya nampak sama lucu dan imutnya jika dipandang.
            “Hei, mereka kembar?” tanya Baekhyun tiba-tiba sambil menunjuk dua orang yang duduk di bangku kantin agak jauh dari mereka.

            “Oh.., yang berambut cokelat itu namanya Youngmin. Dan yang berambut hitam matang itu Kwangmin. 10 won jika kau dapat membedakan mereka jika rambut mereka sama!” jelas Jeongmin panjang lebar.

            Sehun yang mendengar hal itu ikut melihat ke arah yang ditunjuk Baekhyun tadi. Benar saja, kembar. Dan terlihat sangatlah akrab. Pandangan Sehun berubah sangat berbinar saat melihat seseorang datang menghampiri si kembar itu dan bergabung bersama mereka.

            Orang itu, yang dilihatnya tadi pagi. Sehun melihat cara makan siswa itu. Bagaimana cara ia menyumpit snack lalu memakannya. Semua terkesan menarik bagi Sehun. Ia nampak sangat mengenal anak kembar itu dari terlihat mereka tertawa dan mengobrol bersama.

            “Hei, Lee Jeongmin. Kau tau nama orang itu?” Sehun berinisiatif mencari tau siapa orang tersebut.

            “Bukankah sudah kujelaskan tadi. Mereka itu Jo Kwangmin dan Young-“

            “Aissh bukan itu. Maksudku orang satunya itu! Yang berambut pirang”

            Jeongmin melihat kembali ke arah orang yang ditanyakan Sehun. Matanya makin menyipit karena tidak mengenali orang tersebut.

            “Mana ku tau! Kau tak lihat bat-nya? Dia siswa kelas XI!” jawab Jeongmin akhirnya.

            “Mengapa dia bergaul dengan siswa kelas X? Apa itu adiknya? Sahabat? Teman?” Sehun mengeluarkan pertanyaan yang bertubi-tubi.

            Jeongmin nampak bingung. Setahunya tadi Sehun tak banyak berbicara tapi mengapa ia sangat heboh saat menanyakan orang itu? Baekhyun mengerutkan alisnya dan menyadari sesuatu.

            “Hahahaha…saudaraku ini sedang dilanda cinta ternyata!!” tawa Baekhyun terbahak-bahak.

            Menyadari sikap Sehun yang berubah drastis saat sedang mengagumi seseorang. Ia tak banyak bicara terkecuali saat di rumah atau hanya sedang bersama saudara-saudaranya. Saat ia penasaran, barulah ia akan bertama dengan sangat cermat dan teliti.

            “Tunggu! Tunggu! Saudara? Kalian bersaudara?” Jaeongmin nampak bingung.

            “Percaya tidaknya, si bodoh ini adalah kembaranku hahahaa” jawab Baekhyun seraya merangkul pundak Sehun dari samping.

            “Wajah kalian.., hampir mirip sih. Tapi aku masih ragu” ujar Jeongmin.

            “Bukan kembar sih sebenarnya. Ia lahir 2 bulan setelah aku” Baekhyun meluruskan.

            “Oh..”

Jeongmin hanya mengangguk mengerti. Ia sudah pernah mendengar kasus seperti ini sebelumnya jadi tidak akan terkejut. Seseorang tiba-tiba datang dan langsung mengambil tempat di samping Jeongmin. Sehun sadar orang itu, seseorang yang ia lihat di parkiran tadi pagi.

“Chagya~~ kau nampak makin gemu saja” ujar orang itu yang ternyata adalah Hyunseong seraya menusuk-nusuk pipi chubby milik Jeongmin dengan jari telunjuknya.

Jeongmin yang merasa agak terganggu segera menyingkirkan tangan Hyunseong dari wajahnya. Ia menatab sebal laki-laki itu karena terus merapatkan tubuhnya dengan Jeongmin.

“Yak, hyung. Aku sedang makan!” rengek Jeongmin pada Hyunseong.

Lelaki itu baru sadar bahwa Jeongmin tidak sendiri di sini. Ia memandang Baekhyun sejenak lalu beralih melihat Sehun. Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Jeongmin untuk membisikkan sesuatu.

“Jangan dekat-dekat orang itu, ya” bisiknya pelan pada Jeongmin.

“Tenang saja, aku tak akan mengambil anak pecinta game itu darimu” celetuk Sehun tiba-tiba.

Jeongmin memperlihatkan wajah bingung dengan reaksi itu. Padahal Hyunseong membisikkannya dengan sangat pelan.

“Pendengaranmu tajam sekali” puji Jeongmin pada Sehun.

Jeongmin mengedarkan pandangannya pada Baekhyun yang tiba-tiba terdiam. Baekhyun nampak sangat pucat sekarang ini semenjak kedatangan Hyunseong. Begitu juga Sehun, ekspresinya berubah menjadi sangat datar dari yang sebelumnya.

“Hm, aku mau pergi membeli snack dulu. Jangan kemana-mana, Lee Jeongmin” ujar Hyunseong dan kemudian pergi menuju tempat pembelian makanan di kantin ini.

“Aku tak percaya kau mempunyai pacar, Jeongminna” ucap Baekhyun mencoba mengembalikan suasana.

“Entahlah, aku hanya merasa dia orang baik-baik” jawab Jeongmin asal.

“Jeongminna, kurasa aku tak jadi ke rumahmu hari ini. Aku baru ingat kalau ada les tambahan nanti siang” tambah Baekhyun.

“Kau bisa datang besok”

Tak lama kemudian Hyunseong kembali dengan membawa sepaket makanan ringan dan kembali duduk di bangku Jeongmin. Mereka berempat melanjutkan acara makannya masing-masing.

.

*Spell a Human*

.

Sesampai di rumah, Baekhyun membanting ranselnya ke lantai rumah dengan asal. Ia nampak marah sekarang ini. Suho dan Lay yang duduk di ruang tengah sambil minum teh menatap anak itu heran. Tak biasanya Baekhyun bisa marah.

“Ya! Kau kenapa?” Suho mencoba bertanya.

“Hyung! Apa ini lelucon? Aku makan satu meja dengan anjing tadi!” jelasnya sambil berteriak-teriak.

“Chanyeol? Tenang saja, ia tidak akan dapat mendeteksi dirimu mulai sekarang” ujar Lay menenangkan.

“Siapa itu? Ah, namanya Hyunseong! Dia anak kelas 3 dan parahnya pacar dari teman baruku!” Baekhyun nampak makin frustasi.

“Kau punya teman? Biar kutebak, cheaters? Hacker? Gamers?” tebak Suho.

“Semuanya. Bukankah itu keren? Tapi.., mengapa harus berpacaran dengan anjing-anjing berbulu itu??” Baekhyun merebahkan tubuhnya di salah satu sofa di ruangan itu.

“Aku jamin besok ia akan menemuimu secara pribadi”

Baekhyun yang mendengar ucapan Suho barusan terkejut lalu segera mungkin bangkit dari tidurnya.

“Apa? Apa yang harus kulakukan? Hyung! Bantu aku atau akau akan mati!!!!! Hwwee~~~” Baekhyun makin kacau, karena itu ia segera beranjak pergi menuju kamarnya.

“Kau membuatnya salah paham” Lay menatap tajam Suho.

“Huh? Aku salah lagi?”

Lay segera bangkin dari duduknya dan berjalan pergi. “Chagya, kau mau kemana?” segera mungkin Suho menyusul langkah Lay. Namun semua berhenti waktu melihat Kris baru keluar dari kamarnya dan menatap keduanya dengan wajah yang mengekspresika bertanya.

“Dimana Sehun?”

.

*Spell a Human*

.

Sehun memberhentikan motornya di halaman depan sekolah dengan asal-asalan. Setelah sampai di rumah tadi ia segera mengambil motornya dari garasi dan kembali menuju sekolahan. Ia berjalan melewati koridor sekolah yang sangatlah panjang. Niatnya untuk menuju ke lab.Biologi.

Sesampainya disana ia langsung masuk. Betapa takjubnya ia melihat seisi lab ini yang dipenuhi dengan tumbuhan. Sejak pagi hari tadi ia mengincar ruangan ini untuk ia datangai karena tertarik.

Sehun menghampiri suatu bunga dalam pot yang berada di atas meja tugas siswa. Bunga itu sangat indah karena perpaduan dari 2 jenis tanaman yang berbeda. Pada tanaman itu hanya tertulis no.absen dan kelas pemilik tanaman tersebut. XIIA 23, kelas 3. Bunga ini yang membuatnya tertarik sejak pagi hari ia datang.

Banyak sekali hasil tugas-tugas dari siswa-siswa disini. Sehun mengedarkan pandangannya ke banyak tanaman-tanaman kecil yang disusun meanjang tersebut. Sampai ia menemukan tanaman dengan label XIIB 16. Tanaman tersebut hanya ditumbuhi satu bunga kecil berwarna kuning yang sudah layu.

“Tidak berbakat kau, Kris” gumannya pelan.

Ternyata bunga tadi adalah milik Kris. Kemudian ia iseng mencari hasil tugas dari Lay dan Suho yang juga merupakan kelas 12. Saat ia temukan, 2 tanaman milik Lay dan Suho itu bersebelahan. Bunga air ternyata milik keduanya.

“Tak terlalu buruk. Tapi.., hanya kau yang paling indah”

Sehun berguman lagi pada pada bunga di hadapannya sekarang ini. Itu merupakan taaman perpaduan dari 2 jenis bunga yang berbeda. Tapi dapat tumbuh dalam 1 tangkai. Perpaduan warna biru kuning dengan merah hitam sangat memikat daya tariknya. Sehingga ia rela kembali lagi ke sekolah hanya karena untuk melihat ini.

“Maaf, itu punyaku”

Sebuah suara mengagetkan Sehun. Saat ia berbalik, seolah semuanya menjadi berhenti. Pemilik bunga itu, adalah salah satu siswa yang melakukan pengamatan tadi pagi. Orang itu adalah orang yang berhasil membuat hampir tidak dapat bergerak karena saking gugupnya.

“Eh, em..- be..benarkah?” ucap Sehun terbata-bata.

Orang itupun tersenyum pada Sehun, senyuman yang terkesan sangat ramah. Sehun menjadi salah tingkah dibuatnya. Tubuhnya tiba-tiba saja bergetar hebat seperti dialiri sengata listrik kecil mulai dari ujung kaki sampai kepala.

“Jika kau ingin melihatnya-“

Sehun tiba-tiba pergi sebelum orang itu menyelesaikan kalimatnya. Ia berlari sekencang mungkin dengan perasaan yang bercampur aduk. Jantungnya terus berdetak sangat kencang atas apa yang baru saja ia dapatkan tadi. Ia menghentikan langkahnya lalu menunduk mencoba mengatur nafasnya kembali.

“Dia tersenyum padaku. Dia tersenyum!!”

Terlihat sagat girang rupanya. Sementara di dalam lab, siswa kelas 3 tersebut merasa bingung atas ulah hoobae nya tadi. Ia hendak memindahkan tanamannya, namun sekelebat ia melihat kilatan di lantai. Kemudian ia mengambil benda yang terbuat dari emas putih tersebut dengan bentuk seperti gelang. Atau memang itu adalah gelang dengan bentuk rantai kecil-kecil. Ia memandang gelang itu bingung, punya siapa ini?

"Luhannie..Ayo kita pulang!"

Orang itu berbalik dan melihat Chanyeol telah memanggilnya di tengah pintu lab tersebut.




To Be Continue…

Kamis, 09 Oktober 2014

INFINITE Profile



INFINIE (c) Woollim Entertaiment

7 member

Debut Juni 2010   |   Fandom - Inspirite


Profil Member: 




Kim Sung Gyu

Leader - Lead Vocal

28 April 1989  |  178cm - 62kg  | A

Hobby menonton film sama mendengarkan musik






Jang Dong Woo

Lead Dancer - Main Rapper

22 November 1990  |  171 cm - 59 kg  |  A

Skateboarding






Nam Woo Hyun

Main Vocal

6 Februari 1991  |  176 cm - 58 kg  |  B

Bernyanyi dan Tennis






Lee Ho Won a.k.a Hoya

Lead Rapper - Main Dancer - Vocal

28 Maret 1991  |  178 cm - 60 kg  |  AB

Hoby bermain game






Lee Sung Yeol

Vocal

27 Agustus 1991  |  183 cm - 59 kg  |  B

Menonton film








Kim Myung Soo a.k.a L

Visual

13 Maret 1992  |  180 cm - 60 kg  |  O

Memasak dan mencoba berlatih rapp + akting






Lee Sung Jong

Maknae - Vocal

3 September 1993  |  177 cm - 54 kg  |  A


Mendengarkan musik