Spell a Human
By Octa Cadisdict
Genre:
Supranatural-fantasy-romance-school-life-family-mature-drama
Cast:
*Oh Sehun & Xiao Luhan
*Kim Jong Dae (Chen) & Kim Min Seok (Xiumin)
*Wu Yi Fan (Kris) & No
Minwoo
*Do Kyung Soo & Kim Jong In (Kai)
*Kim Joon Myoen (Suho) & Zhang Yixing (Lay)
*Byun Baek Hyun & Park Chan Yeol
*Shim Hyun Seong & Lee Jeong Min
Rated: T++
Summary:
“Banyak orang bilang bahwa vampire itu adalah
makhluk yang sempurna dari segi fisik luar maupun dalamnya. Seorang manusia
terkesan dengan hal itu sudah biasa. Namun, bagaimana jika sebaliknya?”
A/N:
“Maaf Tao disini tidak saya ikut
sertakan. Jujur saja saya agak kurang setuju dengan couple TaoRis. Tao itu seme
banget! Manly pula! Jadi couple-nya Kris saya ganti Minwoo nya Boyfriend aja. Yang cakep sama yang unyu2 gitu
>.<”
Chapter
1
Sebuah mobil sport
berwarna putih berhenti di tempat parkir sebuah sekolah bernama SM High School
ini. Diikuti lagi dengan mobil yang serupa tapi dengan warna merah yang agak
mencolok terparkir di sebelahnya. Seseorang keluar dari bangku kemudi mobil
yang berwarna putih tersebut lalu menatap ke sekelilingnya.
Merasakan angin
kencang yang menerpa pori-pori kulitnya. Perlahan ia membuka kacamata hitam
yang dikenakannya tadi. Sinar matahari menyilaukannya pagi hari ini. Ia merasa
sedikit tidak nyaman dengan hal itu.
“Apa kau tak ingin
keluar, chagi?” ia berguman pelan pada sosok yang masih di dalam mobil yang
duduk di samping bangku kemudi.
Tak lama orang itu
keluar. Wajah kedua orang itu Nampak sama tenangnya. Kulit mereka nampak
bersinar di bawah sinar matahari yang sangat mencekap ini. Seseorang yang baru
saja keluar dalam mobil tersebut tersenyum lembut hingga menampakkan sebuah
dimple asli di pipi kirinya.
“Suho-ah, aku tak
yakin akan mengikuti pelajaran olahraga pagi ini” ucap lelaki manis tersebut
sambil memerhatikan langit biru tanpa awan di pagi hari ini.
“Aku akan
menemanimu di perpustakaan kalau begitu, Lay”
Kedua orang itu
berjalan berdampingan meninggalkan tempat parker sekolah ini. Sementara di
dalam mobil yang satunya..,
“Baek, kau tak
turun?” seorang laki-laki jakung yang duduk di bangku kemudi itu bertanya pada
lelaki mungil di sampingnya yang sibuk memainkan game di PSP jenis GO tanpa tau
situasi dan dimana ia berada.
“Ayolah, Kris. Ini
masih pagi. Ah! Aku akan menang!” serunya girang pada orang bernama Kris
tersebut.
Anak penggila game
bernama Baekhyun itu tak henti-hentinya mengumpat ataupun berkata girang atas
permainannya. Sementara Kris, ia melihat ke jok belakang dan mendapati salah
satu adiknya lagi sedang tertidur pulas disana dengan seragam yang amat
berantakan. Semua tidak ada yang beres.
“Huh.., anak itu!”
umpatnya pada sosok yang masih tertidur di jok belakang mobil. Ia memerhatikan
kembali Baekhyun yang selalu heboh dengan PSP nya tersebut.
“Ya! Baekhyun! Apa
kau sadar kita suddah terlampat hamper kurang lebih setengah jam!! Kau tak
ingat janji kita pada appa?” bentaknya kemudian.
Namun masih tak
digubris oleh adik terkecilnya tersebut. Kris segera keluar dari mobil lalu
berjalan cepat meninggalkan tempat parker. Baekhyun yang menyadari kakaknya
sedang agak sensitive pagi ini segera mengikutinya. Tanpa lupa me-pause video
game nya tersebut.
Orang yang
terbaring bahkan tertidur di jok belakang mobil itu tidak goyah sedikitpun.
Tidurnya sangat pulas melebihi orang yang sudah mati.
Bbbuuk! %&^*!&)&@*
Namun tak lama ketenangan dalam alam sadarnya itu telah
terusik. Laki-laki yang juga merupakan siswa sekolah ini terbangun karena suatu
suara gaduh di sekitarnya. Ia mengerjap beberapa kali untuk menyadari dimana
keberadaannya sekarang. Setelah sadar sempurna, ia segera bangun dan keluar
dari mobil yang ditumpanginya ini.
Ia melihat ke sebelah sisi mobilnya dan melihat beberapa
siswa disana. Ternyata suara tadi adalah akibat dari seseorang yang dibenturkan
dengan keras pada mobilnya. 3 orang siswa tengah mengepung seorang siswa yang
bukan dari sekolah ini, karena seragam yang digunakannya berbeda.
Nampak penengah 3 orang itu mencengkram kuat krah baju
seseorang yang dikeroyoknya dan mengangkatnya tinggi. Orang yang baru saja
keluar dari mobil tersebut nampak heran seberapa kuatnya siswa ‘penengah’ itu
hingga dapat mengangkat tubuh orang dengan satu tangannya.
Kemudian ‘penengah’ dari 3 siswa tersebut menghempaskan
atau lebih tepatnya melempar tubuh yang dikeroyoknya ke aspal tempat parker
sekolah ini. Benturan yang amat keras itu.., mungkin banyak bagian tubuh yang
remuk dari siswa korban keroyokan tersebut.
“Chanyeol-ya, ayo kita pergi!” ujar salah satu dari 3
siswa berandalan tersebut pada ‘penengahnya’ yang bernama Chanyeol tersebut.
Ketiga orang itu mulai beranjak. Namun beberapa langkah
mereka berhenti menyadari seseorang tengah memerhatikannya sedaritadi.
“Kau..siapa kau?” Tanya siswa bernama Chanyeol itu pada
orang yang baru saja keluar dari mobil merah tempatnya membenturkan siswa asing
tadi.
Chanyeol melirik tajam name tag pada seragam laki-laki
itu. Wu? Sehun? Itulah yang ia dapati. Nampak asing baginya dengan nama
tersebut. Tersirat dari raut wajahnya yang nampak bingung.
“Wu Sehun? Wu? Jadi kau masih satu keluarga dengan ketua
OSIS sialan itu? Oh, bagus. Kita punya saingan lagi, Yeol”
“Hyunseong, bukankah ini akan tambah menarik?” ucap bodoh
Chanyeol pada temannya yang bernama Hyunseong tersebut.
“Ah sudahlah. Ayo kita ke kantin” ucap seorang lagi dari
mereka.
Ketiga orang itupun pergi meninggalkan Sehun yang menatap
mereka datar. Ia bahkan tidak mengucap sepatah kata pun. Dan apa ini? Di hari
pertama ia pindah di sekolah ini ia terlambat. Dan lebih parahnya, kedua
saudaranya tadi meninggalkannya begitu saja.
Sehun segera beranjak dari tempatnya berdiri. Niatnya
untuk mencari ruang kepala sekolah yang bias meluruskan apa statusnya di
sekolahan ini.
Sebelum itu, ia melewati sebuah taman terletak depan
bangunan sekolahnya serta sebelah kantin. Terdapat banyak siswa disana yang
entah melakukan apa. Dan ternyata satu kelas siswa tersebut sedang ada
pelajaran di luar kelas. Pastinya ini jam biologi. Mereka mengamati tanaman,
air di kolam, bunga-bunga, dan bahkan organisme kecil di sekitar.
Karena tertarik ia mendekat. Tanpa peduli ia ikut
mengamati sebuah bunga kamboja merah pekat di sana. Itu terlihat menarik. Ia
hendak memetik bunga tersebut namun suatu suara mengintrusinya untuk berhenti.
“Ssstt! Diam di sana” ucap seorang salah satu siswa
pengamat disana pada Sehun.
Siswa tersebut mendekat ke arah Sehun. Bukan Sehun, namun
tanaman bunga yang ada disana. Sehun dibuatnya bingung, apa yang siswa itu
lakukan? Dan ternyata, ia mencoba menangkap seekor kupu-kupu besar berwarna
merah muda yang hinggap di batang luna tumbuhan tersebut.
“Ah! Dapat!” ungkap siswa itu senang.
Setelah ia mendapat makhluk mungil tersebut, ia segera
memasukkannya ke dalam toples kaca yang sudah diberinya jalur udara untuk
makhluk itu bernafas. Lelaki mungil itu nampak terlihat sangat senang. Kemudian
ia berjalan menghampiri temannya yang melakukan pengamatan.
Sehun tak dapat mengalihkan pandangannya dari sosok
tersebut. Manik matanya yang indah, dengan wajah yang sangat cerah, serta
rambut coklat pirang yang dimilikinya. Semua nampak indah di mata Sehun.
Lamunannya tersadar saat seseorang menepuk punggung
belakangnya. Orang itu adalah guru biologi yang sedang mengajar sekarang ini.
“Kau membolos dari kelasmu?” tuduh guru tersebut.
“A-ani. Aku siswa baru di sini. Ngomong-ngomong dimana
kantor kepala sekolahnyagh?”
“Oh.. Sebelah kanan bangunan itu!” jelas guru tersebut
sambil menunjuk-nunjuk sebuah ruangan dengan jarinya.
“Khamsahamnida..” ujar Sehun seraya membungkukkan
badannya lalu beranjak pergi.
Ia masih terbayang-bayang dengan sosok tadi. Seperti
malaikat saja, pikirnya. Di ruang kepala sekolah ia tak ditanggapi dengan baik
orang-orang disana, Mengapa? Kelihatannya mereka sangatlah sibuk. Ia hanya
ditunjukkan dimana letak kelasnya, yaitu kelas XB yang berada di lantai 2.
Saat sampai di kelasnya, ia telah melihat Baekhyun yang
sangat asyik memainkan PSP yang selalu dibawanya kemana-mana. Sehun menghampiri
saudaranya tersebut dan duduk di sebelahnya. Nampak Baekhyun sangat tidak
peduli dengan kedatangan Sehun tersebut.
“Puas tak membangunkanku?” Tanya Sehun datar pada
Baekhyun.
“Hm” jawab Baekhyun singkat tanpa mengalihkan
pandangannya dari layar PSP.
“Baek! GTA ver. Bleach akan dirilis!!” teriak salah seorang
siswa di kelas ini yang duduk di bangku paling depan.
Baekhyun yang mendengar itu segera menghentikan
permainannya dan menghampiri anak itu yang ternyata sedaritadi sibuk dengan
laptopnya untuk mencari informasi tentang game.
“Cepat sekali ia mendapatkan teman” guman Sehun pelan.
Mereka berdua adalah siswa baru disini. Dan baru hari ini
mereka masuk sekolah. Dengan terlambat, dan tanpa perkenalan karena ada jam
kosong. Sehun menduga, pasti siswa yang duduk di bangku depan itu adalah
cheaters atau gamers sama seperti Baekhyun.
Karena dengan cepat mereka bias akrab. Baekhyun
nampak heboh melihat laptop milik temannya yang penuh dengan informasi seputar
game.
“Jeongminna, kau ada koneksi di
rumah?” celetuk Baekhyun tiba-tiba dengan sumringah ceria.
“Kau mencoba menghinaku? Tentu ada!”
jawab siswa yang dipanggil Baekhyun dengan nama Jeongmin tadi.
“Kalau begitu aku ke rumahmu pulang
sekolah nanti!”
“Ok tuan Wu. Kau akan lihat semua
koleksiku di rumah”
.
*Spell a Human*
.
Di ruang kesenian musik ini nampak 2
orang siswa tengah duduk bersampingan di sebuah sofa yang terdapat di ruang
itu. Lay tengah memainkan gitar milik sekolahan dengan nada petik yang pelan.
Suho merangkul pundak Lay dari samping dan menikmati permainan musik namjacingunya
itu.
Mereka mengurungkan niat untuk pergi
ke perpustakaan sebagai tempat pelarian bolos jam pertama ini, yaitu olahraga.
Di perpustakaan telah dipakai oleh kelas XI sebagai tempat pembelajaran salah
satu mata pelajaran mereka.
Tiba-tiba pintu ruang kesenian ini
terbuka dan menampakkan Kris yang dengan langkah panjangnya mendekati mereka.
Kris terdiam sejenak melihat dua sejoli itu nampak tenang dan penuh kasih.
Kemudian ia mendudukkan dirinya di kursi kayu yang berada di dekat tempat Suho
dan Lay duduk.
“Kau tak masuk kelas, Kris?” tanya
Lay setelah menghentikan permainannya.
Kris diam dengan wajah suram sambil
menatap tak suka pada pasangan kekasih di depannya itu. Lay mengerti, ini bukan
pertama kalinya terjadi. Suho yang baru sadar segera mendekatkan wajahnya ke
wajah Lay dan menciumm pipi berdimple itu sejenak.
“Ayolah…apa kau masih tak bisa
melepaskannya?” ujar Suho kepada Kris yang semakin bad mood dibuatnya.
Kris masih terdiam, memang dasarya
ia tidak banyak bicara. Lay melanjutkan kembali memainkan gitarnya. Sungguh,
ini muak dengan keadaan seperti ini. Suho makin merapatkan tubuhnya pada
namjacingunya itu. Tak memperdulikan Kris yang masih terdiam dan menatap mereka
tak suka.
Beberapa menit kemudian Kris bangkit
lalu meninggalkan ruangan ini. Tanpa lupa dengan menutup keras atau lebih
tepatnya membanting pintu ruang ini.
“Mengapa ia tak bisa berubah?” guman
Lay pelan lalu menatap Suho.
“Karena dia masih mencintaimu. Dan
karena juga kau sudah jadi milikku” jawab Suho dengan genitnya.
“Kekanak-kanakan”
.
*Spell a Human*
.
Bel istirahat berbunyi, waktu yang
sangat dinanti-nantikan seluruh siswa. Sehun nampak bosan dan meletakkan
kepalanya di meja kantin sambil melihat saudaranya Baekhyun dan teman barunya
Jeongmin terus membicarakan apa itu yang namanya game.
“Kau tau? Aku sudah mendapat Cheat Engine versi ke 5 yang baru terbit
bulan lalu. Poin di Gerst Arct bisa
diubah sampai 1 M!!” ujar Baekhyun menyombongkan diri pada Jeongmin.
“Aku sudah punya. Kau bisa bermain Fire of World? Minggu lalu eomma
membelikanku PS4. Siang nanti kau mau ikut bermain?” tanggap Jeongmin tak
kalah.
“Hm, itu mudah” jawab Baekhyun
yakin. Lalu ia memandang Sehun yang ada di sebelahnya. “Ya! Kau seperti anjing
tak makan 5 hari saja!”
“Tak menarik. Tidak adakah yang
menyukai ‘alam’ sepertiku?” Sehun mengaduk es kopi nya dengan malas.
Baekhyun paham apa yang dimaksud. Ia
mulai memakan kentang gorengnya bersama Jeongmin. Keduanya nampak sama lucu dan
imutnya jika dipandang.
“Hei, mereka kembar?” tanya Baekhyun
tiba-tiba sambil menunjuk dua orang yang duduk di bangku kantin agak jauh dari
mereka.
“Oh.., yang berambut cokelat itu
namanya Youngmin. Dan yang berambut hitam matang itu Kwangmin. 10 won jika kau
dapat membedakan mereka jika rambut mereka sama!” jelas Jeongmin panjang lebar.
Sehun yang mendengar hal itu ikut
melihat ke arah yang ditunjuk Baekhyun tadi. Benar saja, kembar. Dan terlihat
sangatlah akrab. Pandangan Sehun berubah sangat berbinar saat melihat seseorang
datang menghampiri si kembar itu dan bergabung bersama mereka.
Orang itu, yang dilihatnya tadi
pagi. Sehun melihat cara makan siswa itu. Bagaimana cara ia menyumpit snack
lalu memakannya. Semua terkesan menarik bagi Sehun. Ia nampak sangat mengenal
anak kembar itu dari terlihat mereka tertawa dan mengobrol bersama.
“Hei, Lee Jeongmin. Kau tau nama
orang itu?” Sehun berinisiatif mencari tau siapa orang tersebut.
“Bukankah sudah kujelaskan tadi.
Mereka itu Jo Kwangmin dan Young-“
“Aissh bukan itu. Maksudku orang
satunya itu! Yang berambut pirang”
Jeongmin melihat kembali ke arah
orang yang ditanyakan Sehun. Matanya makin menyipit karena tidak mengenali
orang tersebut.
“Mana ku tau! Kau tak lihat bat-nya?
Dia siswa kelas XI!” jawab Jeongmin akhirnya.
“Mengapa dia bergaul dengan siswa
kelas X? Apa itu adiknya? Sahabat? Teman?” Sehun mengeluarkan pertanyaan yang
bertubi-tubi.
Jeongmin nampak bingung. Setahunya
tadi Sehun tak banyak berbicara tapi mengapa ia sangat heboh saat menanyakan
orang itu? Baekhyun mengerutkan alisnya dan menyadari sesuatu.
“Hahahaha…saudaraku ini sedang
dilanda cinta ternyata!!” tawa Baekhyun terbahak-bahak.
Menyadari sikap Sehun yang berubah
drastis saat sedang mengagumi seseorang. Ia tak banyak bicara terkecuali saat
di rumah atau hanya sedang bersama saudara-saudaranya. Saat ia penasaran,
barulah ia akan bertama dengan sangat cermat dan teliti.
“Tunggu! Tunggu! Saudara? Kalian
bersaudara?” Jaeongmin nampak bingung.
“Percaya tidaknya, si bodoh ini
adalah kembaranku hahahaa” jawab Baekhyun seraya merangkul pundak Sehun dari
samping.
“Wajah kalian.., hampir mirip sih.
Tapi aku masih ragu” ujar Jeongmin.
“Bukan kembar sih sebenarnya. Ia
lahir 2 bulan setelah aku” Baekhyun meluruskan.
“Oh..”
Jeongmin
hanya mengangguk mengerti. Ia sudah pernah mendengar kasus seperti ini
sebelumnya jadi tidak akan terkejut. Seseorang tiba-tiba datang dan langsung
mengambil tempat di samping Jeongmin. Sehun sadar orang itu, seseorang yang ia
lihat di parkiran tadi pagi.
“Chagya~~
kau nampak makin gemu saja” ujar orang itu yang ternyata adalah Hyunseong
seraya menusuk-nusuk pipi chubby milik Jeongmin dengan jari telunjuknya.
Jeongmin
yang merasa agak terganggu segera menyingkirkan tangan Hyunseong dari wajahnya.
Ia menatab sebal laki-laki itu karena terus merapatkan tubuhnya dengan
Jeongmin.
“Yak, hyung. Aku sedang makan!” rengek Jeongmin pada
Hyunseong.
Lelaki
itu baru sadar bahwa Jeongmin tidak sendiri di sini. Ia memandang Baekhyun
sejenak lalu beralih melihat Sehun. Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga
Jeongmin untuk membisikkan sesuatu.
“Jangan dekat-dekat orang itu, ya” bisiknya pelan pada
Jeongmin.
“Tenang
saja, aku tak akan mengambil anak pecinta game itu darimu” celetuk Sehun
tiba-tiba.
Jeongmin
memperlihatkan wajah bingung dengan reaksi itu. Padahal Hyunseong
membisikkannya dengan sangat pelan.
“Pendengaranmu tajam sekali” puji Jeongmin pada Sehun.
Jeongmin
mengedarkan pandangannya pada Baekhyun yang tiba-tiba terdiam. Baekhyun nampak
sangat pucat sekarang ini semenjak kedatangan Hyunseong. Begitu juga Sehun,
ekspresinya berubah menjadi sangat datar dari yang sebelumnya.
“Hm,
aku mau pergi membeli snack dulu. Jangan kemana-mana, Lee Jeongmin” ujar
Hyunseong dan kemudian pergi menuju tempat pembelian makanan di kantin ini.
“Aku
tak percaya kau mempunyai pacar, Jeongminna” ucap Baekhyun mencoba
mengembalikan suasana.
“Entahlah, aku hanya merasa dia orang baik-baik” jawab
Jeongmin asal.
“Jeongminna,
kurasa aku tak jadi ke rumahmu hari ini. Aku baru ingat kalau ada les tambahan
nanti siang” tambah Baekhyun.
“Kau bisa datang besok”
Tak
lama kemudian Hyunseong kembali dengan membawa sepaket makanan ringan dan
kembali duduk di bangku Jeongmin. Mereka berempat melanjutkan acara makannya
masing-masing.
.
*Spell a Human*
.
Sesampai
di rumah, Baekhyun membanting ranselnya ke lantai rumah dengan asal. Ia nampak
marah sekarang ini. Suho dan Lay yang duduk di ruang tengah sambil minum teh
menatap anak itu heran. Tak biasanya Baekhyun bisa marah.
“Ya! Kau kenapa?” Suho mencoba bertanya.
“Hyung!
Apa ini lelucon? Aku makan satu meja dengan anjing tadi!” jelasnya
sambil berteriak-teriak.
“Chanyeol?
Tenang saja, ia tidak akan dapat mendeteksi dirimu mulai sekarang” ujar Lay
menenangkan.
“Siapa
itu? Ah, namanya Hyunseong! Dia anak kelas 3 dan parahnya pacar dari teman
baruku!” Baekhyun nampak makin frustasi.
“Kau
punya teman? Biar kutebak, cheaters? Hacker? Gamers?”
tebak Suho.
“Semuanya.
Bukankah itu keren? Tapi.., mengapa harus berpacaran dengan anjing-anjing
berbulu itu??” Baekhyun merebahkan tubuhnya di salah satu sofa di ruangan
itu.
“Aku jamin besok ia akan menemuimu secara pribadi”
Baekhyun
yang mendengar ucapan Suho barusan terkejut lalu segera mungkin bangkit dari
tidurnya.
“Apa?
Apa yang harus kulakukan? Hyung! Bantu aku atau akau akan mati!!!!! Hwwee~~~”
Baekhyun makin kacau, karena itu ia segera beranjak pergi menuju kamarnya.
“Kau
membuatnya salah paham” Lay menatap tajam Suho.
“Huh? Aku salah lagi?”
Lay
segera bangkin dari duduknya dan berjalan pergi. “Chagya, kau mau kemana?”
segera mungkin Suho menyusul langkah Lay. Namun semua berhenti waktu melihat
Kris baru keluar dari kamarnya dan menatap keduanya dengan wajah yang
mengekspresika bertanya.
“Dimana Sehun?”
.
*Spell a Human*
.
Sehun
memberhentikan motornya di halaman depan sekolah dengan asal-asalan. Setelah
sampai di rumah tadi ia segera mengambil motornya dari garasi dan kembali
menuju sekolahan. Ia berjalan melewati koridor sekolah yang sangatlah panjang.
Niatnya untuk menuju ke lab.Biologi.
Sesampainya
disana ia langsung masuk. Betapa takjubnya ia melihat seisi lab ini yang
dipenuhi dengan tumbuhan. Sejak pagi hari tadi ia mengincar ruangan ini untuk
ia datangai karena tertarik.
Sehun
menghampiri suatu bunga dalam pot yang berada di atas meja tugas siswa. Bunga
itu sangat indah karena perpaduan dari 2 jenis tanaman yang berbeda. Pada
tanaman itu hanya tertulis no.absen dan kelas pemilik tanaman tersebut. XIIA
23, kelas 3. Bunga ini yang membuatnya tertarik sejak pagi hari ia datang.
Banyak
sekali hasil tugas-tugas dari siswa-siswa disini. Sehun mengedarkan
pandangannya ke banyak tanaman-tanaman kecil yang disusun meanjang tersebut.
Sampai ia menemukan tanaman dengan label XIIB 16. Tanaman tersebut hanya
ditumbuhi satu bunga kecil berwarna kuning yang sudah layu.
“Tidak berbakat kau, Kris” gumannya pelan.
Ternyata
bunga tadi adalah milik Kris. Kemudian ia iseng mencari hasil tugas dari Lay
dan Suho yang juga merupakan kelas 12. Saat ia temukan, 2 tanaman milik Lay dan
Suho itu bersebelahan. Bunga air ternyata milik keduanya.
“Tak terlalu buruk. Tapi.., hanya kau yang paling indah”
Sehun
berguman lagi pada pada bunga di hadapannya sekarang ini. Itu merupakan taaman
perpaduan dari 2 jenis bunga yang berbeda. Tapi dapat tumbuh dalam 1 tangkai.
Perpaduan warna biru kuning dengan merah hitam sangat memikat daya tariknya.
Sehingga ia rela kembali lagi ke sekolah hanya karena untuk melihat ini.
“Maaf, itu punyaku”
Sebuah
suara mengagetkan Sehun. Saat ia berbalik, seolah semuanya menjadi berhenti.
Pemilik bunga itu, adalah salah satu siswa yang melakukan pengamatan tadi pagi.
Orang itu adalah orang yang berhasil membuat hampir tidak dapat bergerak karena
saking gugupnya.
“Eh, em..- be..benarkah?” ucap Sehun terbata-bata.
Orang
itupun tersenyum pada Sehun, senyuman yang terkesan sangat ramah. Sehun menjadi
salah tingkah dibuatnya. Tubuhnya tiba-tiba saja bergetar hebat seperti dialiri
sengata listrik kecil mulai dari ujung kaki sampai kepala.
“Jika kau ingin melihatnya-“
Sehun
tiba-tiba pergi sebelum orang itu menyelesaikan kalimatnya. Ia berlari
sekencang mungkin dengan perasaan yang bercampur aduk. Jantungnya terus
berdetak sangat kencang atas apa yang baru saja ia dapatkan tadi. Ia
menghentikan langkahnya lalu menunduk mencoba mengatur nafasnya kembali.
“Dia tersenyum padaku. Dia tersenyum!!”
Terlihat
sagat girang rupanya. Sementara di dalam lab, siswa kelas 3 tersebut merasa
bingung atas ulah hoobae nya tadi. Ia hendak memindahkan tanamannya, namun
sekelebat ia melihat kilatan di lantai. Kemudian ia mengambil benda yang
terbuat dari emas putih tersebut dengan bentuk seperti gelang. Atau memang itu
adalah gelang dengan bentuk rantai kecil-kecil. Ia memandang gelang itu
bingung, punya siapa ini?
"Luhannie..Ayo kita pulang!"
Orang
itu berbalik dan melihat Chanyeol telah memanggilnya di tengah pintu lab
tersebut.
To Be Continue…